Sunday, February 19, 2012

10 Pola Pikir yang Keliru Saat Berkendara


Salah satu penyebab utama kecelakaan di jalan raya adalah pengendara yang kurang antisipasi terhadap kondisi jalan. Menurut Jusri Pulubuhu, instruktur kepala konsultan keselamatan jalan raya Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), semua itu dipicu karena sebagian besar pengguna jalan raya di Indonesia saat ini masih memiliki pola pikir yang keliru.

Menurut instruktur keselamatan mengemudi yang sudah berpengalaman puluhan tahun itu, ada 10 pola pikir salah yang lazim ditemui pada pengguna jalan, yakni:

1. Jalan raya adalah sarana umum, yang seperti sarana umum lainnya, seperti lapangan bola, telepon umum, halte bus, sudah minim risiko. Padahal, faktanya, angka kematian di jalan raya makin tinggi dari tahun ke tahun, dan bahkan sudah menjadi tiga besar penyebab kematian utama di dunia. Jalan raya adalah tempat yang sangat berbahaya dan segala macam pengguna jalan dengan berbagai tingkat pengetahuan, pola pikir, kondisi fisik, kondisi psikologis, dan keterampilan berbeda-beda bercampur jadi satu.

2. Jalan raya telah diatur oleh polisi, sehingga keselamatan terjamin. Faktanya, polisi tidak mungkin mengawasi dan mengatur perilaku berkendara para pengguna jalan di setiap jengkal dan sudut jalan raya. Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab individu setiap pengguna jalan.

3. Mengoperasikan kendaraan bermotor (baik mobil maupun sepeda motor) di jalan raya adalah pekerjaan fisik biasa, seperti pekerjaan fisik lainnya, sehingga tidak membutuhkan persyaratan khusus. Padahal, mengendarai kendaraan bermotor adalah pekerjaan berbahaya dengan risiko kematian tinggi, sehingga diperlukan berbagai persyaratan khusus pengendara secara fisik, psikologi, maupun mental serta pengetahuan akan kendaraan dan jalan raya yang mumpuni.

4. SIM adalah bukti pengemudi telah berhak berada di jalan raya. Padahal, SIM bukanlah "tiket" yang membuat seseorang berhak menggunakan jalan raya seenaknya. SIM seharusnya menjadi bukti kompetensi seseorang telah layak mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya. SIM yang diperoleh tanpa melalui proses uji kompetensi berarti menunjukkan pemilik SIM tersebut belum tahu apakah ia kompeten atau tidak.

5. Faktor utama kecelakaan adalah kurang terampilnya pengemudi. Bahkan seorang pembalap yang paling berpengalaman pun tak luput dari risiko kecelakaan di jalan raya. Keterampilan mengemudi hanyalah satu dari banyak faktor keselamatan mengemudi. Yang lebih penting adalah pola pikir dan pemahaman tentang berbagai risiko bahaya di jalan raya.

6. Pejalan kaki telah paham akan bahaya (sehingga kita bisa berjalan seenaknya di jalan raya). Di Indonesia, kita masih akan menemui pejalan kaki yang menyeberang jalan di tempat yang tidak semestinya, seperti di jalan yang telah diberi pagar pembatas atau bahkan di jalan tol sekali pun, atau pejalan kaki yang nekat menyeberang jalan secara tiba-tiba tanpa menimbang kondisi lalu lintas. Sebagai pengendara kendaraan bermotor, camkan bahwa hal itu bisa terjadi setiap saat dan selalu siap mengantisipasi jika itu terjadi.

7. Jalan sepi berarti aman, kecepatan bisa ditambah semaksimal mungkin. Perlu diingat, dalam kondisi jalan sepi, misalnya pada malam hari, tidak cuma Anda yang berpikiran seperti ini. Para pengendara yang datang dari dalam gang, atau simpangan jalan lain, pun bisa jadi berpikiran sama. Dengan demikian, risiko kecelakaan justru menjadi lebih besar.

8. Minyak/cairan rem cukup ditambah jika kurang, tak perlu dikuras dan diganti. Minyak/cairan rem adalah bagian vital pada kendaraan Anda, dan seperti produk lainnya, memiliki batas usia pemakaian. Jika tidak diganti dan hanya ditambah, cairan baru akan bercampur dengan cairan lama, sehingga kualitas minyak/cairan rem itu akan terus menurun dan suatu ketika akan tidak bisa berfungsi efektif. Kuras dan ganti minyak rem di kendaraan Anda secara rutin menurut petunjuk di buku manual.

9. Rem berfungsi menghentikan kendaraan, sehingga saat ada ancaman bahaya di depan kita, rem akan menyelesaikan semua masalah. Kendaraan jenis apa pun dan dalam kecepatan berapa pun, tidak akan berhenti seketika begitu pedal rem diinjak. Belum lagi masih ada jeda waktu reaksi antara saat mata kita melihat bahaya sampai kaki atau tangan mengaktifkan rem, yang akan menambah jarak pengereman. Mengerem mendadak di saat kondisi jalan tidak ideal, misalnya, basah oleh hujan, atau dalam posisi kendaraan salah, saat setang berbelok atau miring jika menggunakan sepeda motor, justru bisa memicu terjadinya kecelakaan.

10. Kecelakaan adalah takdir, sehingga kita hanya bisa pasrah dan tak perlu mengubah apa pun.Kecelakaan adalah sesuatu yang bisa dicegah dan dihindari sejak dini. Mengubah pola pikir dan perilaku berkendara serta terus menambah pengetahuan tentang kendaraan, peraturan lalu lintas, dan jalan yang akan dilewati, akan membantu mengurangi risiko kecelakaan.

kompas.com

Sunday, February 12, 2012

Manusia-Manusia Super yang Pernah Ada di Dunia

Bukan hanya dalam komik, manusia super juga ada di dunia nyata. Beberapa orang memiliki keistimewaan fisik, sehingga mampu menahan sambaran petir, berendam di bawah titik beku atau memanjat gedung tinggi tanpa alat.

Keistimewaan itu ada yang didapat melalui latihan keras, ada pula yang belum terpecahkan oleh ilmu pengetahuan. Yang jelas, keistimewaan itu membuat para manusia super mampu melampaui batas-batas kemampuan fisik yang ada pada manusia normal.

Ketahanan fisik yang kuat membuat orang-orang ini kebal terhadap sambaran petir, padahal kalau manusia normal mungkin sudah tewas. Orang-orang ini juga memiliki tubuh yang sehat sehingga mampu berjalan di atas gedung tinggi. Beberapa manusia super yang pernah terncatat, seperti dikutip dari Livescience, Selasa adalah sebagai berikut :

1. Sullivan si Manusia petir



Dalam satu tahun, rata-rata hanya ada 1 dari 7.500 manusia yang tersambar petir. Namun dalam kurun waktu 35 tahun, seorang polisi hutan di Virginia, Roy Cleveland Sullivan mengalaminya sebanyak 7 kali atau rata-rata 5 tahun sekali.

Sullivan yang dijuluki manusia penghantar petir oleh Guiness World of Record memang bekerja di taman nasional Shenandoah, Virginia, daerah rawan petir yang tercatat mengalami badai sedikitnya 35-45 hari dalam satu tahun. Uniknya ia tewas pada tahun 1985 di usia 71 tahun, bukan karena tersambar petir melainkan bunuh diri dengan pistol karena cintanya ditolak.

2. Alain Robert si Manusia laba-laba



Dijuluki sebagai manusia laba-laba, Alain Robert telah menaklukkan sebagian besar gedung pencakar langit di seluruh dunia termasuk menara Eiffel dan Sears Tower. Berkali-kali pria asal Prancis ini ditangkap karena memanjat tanpa izin, bahkan pernah diusir dari China.

Umumnya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak gedung tidak lebih dari 1 jam, dan Robert melakukannya tanpa istirahat. Ia mengaku bahwa kombinasi latihan, pengkondisian fisik, dan teknik yang sempurna membuatnya mampu berpegangan pada setiap tonjolan kecil pada kusen jendela.

3. Manusia 50/50/50


Pada tahun 2006, seorang warga Los Angeles bernama Dean Karnazes mendapat julukan 50/50/50 setelah mengikuti 50 lomba lari marathon di 50 negara bagian selama 50 hari berturut-turut. Karnazes memulainya di ajang Lewis and Clark Marathon di St Louis pada 17 September, dan menyelesaikannya dalam New York City Marathon pada 5 November.

Karnazes juga pernah berlari sejauh 217 km tanpa istirahat, menyusuri Lembah Kematian di Gurun Majove pada temperatur 120 derajat celcius. Selain itu, ia pernah melakukannya di Kutub Selatan pada suhu -40 derajat celcius.

4. Manusia beku



Untuk urusan lari marathon di daerah kutub, seorang petualang Belanda punya rekor yang lebih ekstrem. Wim Hof, pria nekat tersebut, melakukannya di Kutub Utara pada suhu -29 derajat celcius dengan bertelanjang dada.

Rekor lain yang pernah ia torehkan adalah berendam dalam es selama 1 jam 44 menit pada tahun 2007. Selain itu, pria kelahiran tahun 1959 ini memegang rekor bertahan di udara terbuka selama 72 menit di Kutub Utara dengan hanya mengenakan celana pendek.

Untuk bisa menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan, Hof mengaku belajar Tummo seperti yang dilakukan para pendeta Yoga di Tibet. Dengan cara itu ia bisa mengatur fokus energi, dan mengalihkannya menjadi panas tubuh.

5. Manusia berleher superkuat


Pemilik tinggi 2 meter dan berat badan 155 kg, John Evans saat ini memegang 25 rekor Guiness untuk 11 kategori yang berhubungan dengan angkat beban. Berbagai benda pernah diangkatnya, termasuk sepeda motor, perahu dan mesin cuci. Namun yang terberat adalah sebuah mobil mini (159 kg), yang ia seimbangkan selama 33 detik di kepala tanpa menggunakan tangan.

Evan mengaku, rahasianya untuk menyeimbangkan beban di kepala terletak di leher. Pria itu memang memiliki leher cukup besar, dengan diameter mencapai 60 cm.


6. Nenek Super



Nenek dengan kekuatan super Pemegang rekor Guiness adalah Sakinat Khanapiyeva, wanita tertua yang mampu membengkokkan berbagai benda dari besi. Nenek berusia 76 tahun asal Dagestan, Russia itu sanggup mengangkat dumbel seberat 24 kg, mematahkan tapal kuda, dan membengkokkan rel kereta api setebal 5 cm.

Menurut catatan Guiness, kemampuan itu dimiliki sang nenek sejak berusia 10 tahun. Ketika itu ia sudah mampu memindahkan karung gandum seberat 299 kg, yang setara dengan berat badan 4 orang dewasa.

Sumber : indospiritual.com ( dengan pengubahan )
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons